Diduga Ada Kepentingan Pribadi Rehap Jalan Menggunakan Dana Kelurahan Tidak Ada Azaz Manfaat

 






LUBUKLINGGAU-AC- Proyek pembangunan jalan cor beton yang berasal dari dana Kelurahan. Di kerjakan oleh kelompok masyarakat (PokMas), Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I. Menjadi sorotan masyarakat sekitar lantaran diduga dikerjakan secara asal. Hal ini memunculkan dugaan indikasi korupsi dan pengurangan volume. Jumat (15/11/2024)




Selain itu terpantau dilapangan papan proyek tidak dipasang, diduga sengaja ditutup tutupi pihak Pokmas dari masyarakat dan kontrol sosial. Hal ini Kuat dugaan ada nya Gomok-Gomok anggota PokMas untuk meraup keuntungan pribadi.




Disisilain pembangunan ini menjadi kontroversi warga sekitar, karna tidak ada azaz manfaat bagi warga disana, sebab pembangunan jalan ini hanya untuk keluar masuk nya mobil salah seorang pengusaha  ayam," Jelas seorang sumber yang enggan di mediakan namanya kepada awak media.




"Kami menduga asal main garap, sementara kualitas tidak difikirkan, semen, pasir, di perhatikan, pasir yang digunakan pasir gumuk, jelek," kata seorang sumber yang enggan di mediakan namanya kepada awak media.




Kendati begitu, ia tetap berharap akan ada kesadaran dan pengawasan Pemerintah melalui Kecamatan khususnya yang banyak pelaku Pokmasnya, agar mengedepankan pembangunan yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar.




“Setidaknya ada pengawasan dan warning bagi pelaku PokMas, agar di alokasikan ke hal yang lebih bermanfaat. Banyak kami temukan jalan yang lebih layak di lalukan pembangunan salah satu jalan ke rumah saya sudah hancur tapi yang  dikerjakan malah jalan tempat usaha pribadi, itulah yang kami anggap minim manfaat,"Paparnya.




Ia menilai selama ini, Dana kelurahan hanya menjadi keuntungan pribadi bagi oknum pelaku atau mafia dari pokmas itu sendiri.



Sampai berita ini di terbitkan PokMas Kelurahan Lubuk Tanjung Serta Lurah Kelurahan Lubuk Tanjung Di Konfirmasi melalui pesan whatsapp tidak ada jawaban 

 (Tim Rem Blong) 



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama